Project 1

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

(Okt. 2022 – sedang berlangsung)

 

Tujuan Proyek Secara Keseluruhan:

Membentuk Jaringan Fasilitator Pelatihan Guru PAUD dalam Upaya Percepatan Promosi Pembelajaran Berpusat pada Anak di Indonesia yang Memiliki Profil Pelajar Pancasila*

* Ciri-ciri profil Pelajar Pancasila yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi adalah:

  • Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia
  • Berkebinekaan Global
  • Bergotong Royong
  • Bernalar Kritis
  • Kreatif
  • Mandiri

Proyek dijalankan di 12 Wilayah di 5 Provinsi di Indonesia:

Jawa Tengah:

  1. Kab. Semarang
  2. Kab. Blora
  3. Kab. Rembang

Sulawesi Tengah:

  1. Kab. Sigi
  2. Kab. Poso
  3. Kab. Banggai Kepulauan
  4. Kab. Banggai Laut

Sumatra:

  1. Kota Pariaman, Sumatra Barat
  2. Kab. Padang Pariaman, Sumatra Barat
  3. Kab. Lampung Utara, Lampung
  4. Kab. Lampung Tengah, Lampung
  5. Kota Sungai Penuh, Jambi

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

PROYEK SAAT INI (Oktober 2022 – sedang berlangsung

Tujuan proyek ini adalah agar anak-anak Indonesia usia 3-6 tahun di seluruh nusantara mempunyai akses terhadap layanan Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang berpusat pada anak.

Kami percaya bahwa cara paling strategis untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mengembangkan jaringan fasilitator pelatih guru PAUD yang mampu secara efektif melatih pendidik satuan PAUD lainnya di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan layanan PAUD yang berpusat pada anak.  Strateginya adalah dengan memberdayakan fasilitator angkatan pertama kami (yang telah dikembangkan selama beberapa tahun dalam proyek sebelumnya) untuk melatih calon pelatih/fasilitator angkatan berikutnya yang kemudian akan bekerja sama lagi untuk melatih calon pelatih angkatan berikutnya, sehingga siklus ini akan menghasilkan efek pengganda yang akan terus berkelanjutan dalam jangka panjang  dengan jangkauan yang terus meluas hingga akhirnya mencakup seluruh Indonesia.

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia: sub-progam di bawah proyek ini mencakup :

1. Pelatihan Guru
2. Training of Trainers (TOT)
3. Program Parenting
4. Kerja sama dengah Pemerintah Wilayah (Dinas Pendidikan Kota/Kab)
5. Kerja sama dengan Kemendikbud – Mitra TPSD

PROJECT 1.1

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia:
Sub-progam di bawah proyek ini mencakup

1.PELATIHAN GURU

Ciri-ciri berikut menjadi ciri Sistem Pelatihan Guru Anak Usia Dini AMURT Indonesia:

– Berdasarkan Kurikulum Merdeka (Emancipating Educationsejalan dengan penekanan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi RI):

o dukungan otoritas resmi, legitimasi;

o guru bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih untuk diajarkan – merekalah yang memilikinya;

o implikasi – guru harus mengenal siswanya, mengetahui fondasi perkembangan anak usia dini dan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari;

o kebebasan – guru menyesuaikan rencana pembelajarannya dengan kebutuhan nyata setiap siswa (mengharuskan mereka benar-benar mengetahui
   fondasi perkembangan dan bagaimana menerapkannya pada setiap anak yang diasuhnya).

Berpusat pada anakbukan berpusat pada guru; loose parts untuk menumbuhkan partisipasi anak

Pendekatan yang berpusat pada anak berkisar pada hak anak untuk memilih dari beberapa pilihan, kegiatan apa yang ingin ia lakukan, dengan ketentuan bahwa anak harus menyelesaikan kegiatan yang dipilihnya sebelum melanjutkan memilih kegiatan lain.  Melalui latihan sehari-hari dalam membuat pilihan dan melihat pilihan-pilihan tersebut (yaitu, menyelesaikan aktivitas yang dipilih), anak menyerap pelajaran yang berasal dari hak dan tanggung jawab dalam membuat pilihan.  Karena anaklah yang memilih kegiatan/aktivitas yang ingin ia ikuti, bukan gurunya, maka anak belajar disiplin diri, fokus, mengeksplorasi, menyelidiki, memecahkan masalah, mengatasi kesulitan, sabar dan bertanggung jawab hingga tuntas dalam menjalankan suatu kegiatan/tugas.  Anak membangun pengetahuannya dengan mendapatkan pengalaman terkait pemecahan masalah dari proses aktivitas yang dijalaninya. Hasilnya, anak menjadi ceria, kreatif, responsif, puas, dan memaknai proses belajar secara positif.  Dengan bimbingan moral, anak berkembang menjadi pribadi yang berkarakter dan tangguh.

Salah satu teknik yang efektif untuk memelihara partisipasi anak yang dikembangkan pada proyek AMURT adalah melalui aktivitas bermain menggunakan media loose parts.

–   Sistem pelatihan guru praktis: fokus pada pembelajaran tindakan, penerapannya pada anak, bukan hanya pembelajaran teori.  Belajar harus menyenangkan, gemar belajar, gemar membaca, pendidikan karakter (Profil Pelajar Pancasila). Setiap pelatihan akan ditindaklanjuti dengan follow-upnya, yakni dalam bentuk sesi Study Circle dan Coaching untuk membantu guru menerapkan apa yang telah mereka pelajari di kelas.

4 modul, masing-masing berdurasi 6 bulan:
Setiap modul dilaksanakan dengan menggunakan format gabungan onsite-online, yang dilaksanakan selama 6 bulan secara bertahap.

1.1 DIKLAT GURU

AMURT memberikan peningkatan kapasitas kepada kepala sekolah dan guru satuan PAUD dampingan AMURT di 12 wilayah dengan topik-topik yang dapat meningkatkan kompetensi sebagai guru PAUD. Topik diklat yang diangkat seperti: Perlindungan Anak, Pembelajaran Berpusat pada Anak, Kurikulum Merdeka dan Penyusunan KOSP serta Penilaian Anak, Pelibatan Stakeholders/Komunitas serta Orangtua di Satuan PAUD, dan Permakultur.

1.2 STUDY CIRCLE / FGD (Focused Goup Discussion)

Study Circle / FGD merupakan follow-up dari kegiatan diklat dalam format diskusi intensif yang dilakukan di beberapa titik di masing-masing wilayah. Kegiatan dilaksanakan dengan mengumpulkan 2-4 satuan PAUD dampingan di masing-masing titik dan difasilitasi oleh 2-4 calon fasilitator.

1.3 COACHING

Coaching merupakan pendampingan untuk memastikan satuan PAUD menerapkan hasil basic diklat secara maksimal. Dalam kegiatan ini peserta bisa melakukan diskusi secara intens Bersama fasilitator untuk menemukan Solusi dari permasalahan yang dihadapi di satuan PAUD terkait penerapan hasil diklat.

1.4 MONITORING

Monitoring satuan PAUD dilakukan untuk melihat efektivitas dan efisiensi penerapan program AMURT di satuan PAUD. Tujuan umumnya adalah untuk memastikan satuan PAUD dampingan mejalankan layanan PAUD yang Merdeka-berpusat pada anak sesuai dengan intervensi program AMURT yang telah dirancang

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

  1. Program Training of Trainers (TOT)

Sesuai dengan judul proyek kami, tujuan utama dari proyek AMURT Indonesia saat ini adalah untuk mengembangkan jaringan fasilitator pelatihan guru anak usia dini yang berkualitas untuk mempercepat promosi PAUD yang berpusat pada anak di seluruh Indonesia. Kunci dari strategi yang digunakan adalah proses multiplier – pelatih/fasilitator yang telah dikembangkan akan terus melatih guru dan pelatih lain di wilayah mereka dan sekitarnya, yang kemudian akan melanjutkan siklus untuk melatih guru dan pelatih baru lainnya, sehingga mengembangkan lingkaran yang lebih luas. Pada akhirnya, pelatih dan guru terlatih, akan tersebar di seluruh Indonesia. Fasilitator (pelatih) kami dalam program AMURT adalah praktisi PAUD, sehingga mereka memiliki pengalaman nyata dalam mendampingi anak-anak berusia 3-6 tahun.  Dengan demikian mereka tahu bagaimana rasanya menghadapi kelas anak usia 3-6 tahun, mereka tahu bagaimana rasanya menghadapi orangtua, menyusun kurikulum, menyiapkan tumpukan dokumen administrasi yang diwajibkan oleh pihak yang berwenang, dan sembari berjuang dalam memenuhi kebutuhan standar akreditasi nasional. Tim pelatih AMURT Indonesia bersemangat dan berkomitmen untuk membantu rekan-rekan guru di seluruh nusantara, dengan cara berbagi praktik baik implementasi dari semua materi apa yang telah mereka pelajari demi kepentingan anak-anak usia dini di Indonesia.

ToT Training Khusus merupakan pelatihan calon fasilitator gabungan dari beberapa wilayah dampingan yang bertujuan untuk menjalin komunikasi dan chemistry serta membentuk jaringan antar fasilitator. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas fasilitator dalam hal leadership dan teknik fasilitasi.

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

3. Program Parenting

Parenting sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan peran serta orangtua dalam pengasuhan dan Pendidikan anak secara baik dan benar menjadi program yang selalu diinisiasi.

Program Parenting AMURT Indonesia memberikan perhatian khusus pada topik-topik seperti Perlindungan Anak, Gizi, Orangtua Membacakan Buku Pada Anak untuk Menumbuhkan Kecintaan Membaca, dll.

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

  1. KERJA SAMA DENGAN PEMERINTAH WILAYAH (DINAS PENDIDIKAN)

Hal yang penting dilakukan agar program AMURT berjalan lancar di wilayah proyek adalah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki orientasi program sejalan dengan kepentingan anak usia dini melalui prinsip lokalitas yang diterapkan oleh AMURT, maka stakeholders terkait pendidikan anak usia dini (Dinas Pendidikan, HIMPAUDI, dan instansi terkait lainnya) akan memegang peranan penting dalam perluasan dan peningkatan mutu program AMURT yang ada di wilayah tersebut. Tujuan lainnya adalah agar adanya keselarasan program dan sharing sumber daya manusia dengan stakeholder berdasarkan azas kebermanfaatan sehingga akhirnya mampu mewujudkan pelayanan PAUD yang berkualitas dan merata untuk anak usia dini Indonesia.

Pembentukan Jaringan Fasilitator dan Pelatihan Guru PAUD di Indonesia

5. KERJA SAMA DENGAN KEMENDIKBUD – MITRA TPSD

Perluasan program AMURT sangat memerlukan dukungan dan validasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek RI), sehingga AMURT memastikan semua programnya sejalan dengan visi misi pendidikan di Indonesia. Program yang dijalankan AMURT Indonesia saat ini sejalan dengan gerakan TPSD (Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan) yang sedang digagas oleh Kementerian, oleh karena itu AMURT secara konsisten telah mendapatkan mandat dari Kemendikbudristek untuk menjadi mitra dalam mengimplementasikan gerakan tersebut. Kemitraan ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemaknaan warga pendidikan tentang pentingnya 3 perubahan besar dalam melakukan transisi lingkungan yang menyenangkan bagi anak PAUD/usia dini ketika akan masuk ke SD.

Adapun 3 perubahan tersebut adalah: 

     1. Menghilangkan tes calistung ketika awal masuk SD

  1. Melakukan 2 minggu masa perkenalan lingkungan sekolah yang sekaligus menjadi masa untuk melakukan assesmen awal kepada anak dengan cara yang menyenangkan
  2. Stimulasi 6 kemampuan fondasi yang berkelanjutan dari PAUD hingga SD kelas awal dengan cara yang kontekstual danmenyenangkan.