Teruntuk Para Guru untuk Dunia yang Lebih Baik

Tarian Indah Dwi Lestari dan AMURT di TK Rahayu di Demak

Berkisah Balon Udara di TK Rahayu Demak

Dian Ardiyani membacakan cerita tentang “Balon Udara”,  membuat suasana kelas semakin hidup. Setelahnya ada permainan “Infitasi Loose Parts”. TK Rahayu, salah satu TK yang didampingi AMURT Indonesia  terus berkomitmen memberikan pengalaman belajar yang mengasyikkan bagi para siswa. (18/10/24, Dok AMURT Indonesia).

Kisah Dwi Lestari, Kepala Sekolah TK Rahayu, Mijen, Demak, Jawa Tengah dan Ananda Marga Universal Relief Team (AMURT) yang berjalan bersama-sama sejak 7 Februari 2019 serupa tarian. Keduanya berjalan seiring, seirama untuk mengembangkan dan mengelola sebuah lembaga pendidikan agar tercipta anak-anak yang utuh jasmani, mental, dan kecerdasannya. Serupa tarian di panggung pendidikan yang menawan ditonton.

Dwi mengenang saat pertama berkenalan dengan AMURT. Kala itu, Dwi belum genap dua bulan menjadi Kepala Sekolah TK Rahayu. Dwi masih minim pengetahuan dan Dwi masih meraba-raba rute jalan yang hendak Dwi lalui. Sementara itu,  TK yang berdiri sejak tahun 1971, sudah mengalami banyak hal baik itu cara pengelolaan lembaga pendidikan, cara mendidik anak yang datang kepadanya, dan cara memandang anak-anak didik. 

Sebagai Kepala Sekolah yang baru dan mengelola TK yang sudah kenyang pengalaman, tidak membuat Dwi berhenti dan sebatas merawat apa yang sudah berjalan. Memang, hakikat pendidik, adalah terus membuka diri untuk belajar.

Gayung bersambut, karena pada saat masa belajar mengelola TK tersebut ada informasi tentang keberadaan AMURT Indonesia yang mulai masuk di Demak, Jawa Tengah. Klop sudah, bahwa program yang diusung AMURT Indonesia adalah pendampingan pada guru PAUD di Demak. Kehadiran AMURT yang mendapat dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Demak, menjadi langkah penting Dwi untuk mengembangkan kemampuan dan memperkaya wawasan atas pengelolaan lembaga pendidikan. 

“Saya dan AMURT Indonesia mulai resmi bekerja sama saat penandatanganan MoU Peserta pelatihan Pendidik AMURT Angkatan IV Kabupaten Demak pada tanggal 07 Februari 2019,” kata Dwi. Dalam prosesnya, Dwi merasakan beruntung karena TK Rahayu terpilih sebagai salah satu Lembaga dampingan AMURT Indonesia. 

Salah satu berkah AMURT Indonesia bagi TK Rahayu adalah pendampingan intensif pada semua unsur, mulai dari Kepala TK, tenaga pendidik, anak didik, orangtua/Wali murid, lembaga itu sendiri. “Semua kegiatan proyek AMURT Indonesia berdampak positif bagi saya dan Lembaga. Ada Kegiatan Pelatihan bagi Kepala TK/Pengelola PAUD yang dilaksanakan 3 (tiga) bulan sekali, dalam pelatihan tersebut Kepala TK diberikan materi tentang Manajemen/Pengelolaan PAUD serta materi-materi lain yang berkaitan dengan kompetensi Kepala TK,” kata Dwi. 

Sedangkan Pelatihan bagi Pendidik PAUD, pelatihan ini dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali. Materi yang disampaikan berkaitan dengan Perangkat Pembelajaran, Ragam kegiatan main dan materi-materi lain yang berkaitan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh Pendidik PAUD.  Ada juga Study Circle di tingkat kecamatan setiap satu bulan sekali. Kegiatan ini adalah tindak lanjut pelatihan. 

Dari tiga bidang pelatihan tersebut, banyak hal bisa dipelajari dan dikembangkan untuk memajukan TK Rahayu. “Salah satu hal penting yang ingin saya sampaikan di sini adalah, AMURT itu kalau membuat pelatihan tidak hanya sekadar memberikan ilmu, lalu sudah. Tetapi setelah pelatihan, didampingi hingga menerapkan, dan memonitoring. Jadi tidak hanya selesai di saat pelatihan, melainkan sampai melaksanakannya. Terus didampingi,” kata Dwi. 

AMURT Indonesia tidak hanya mengembagkan mereka yang mengelola lembaga pendidikan. Tetapi juga menyentuh dua hal kunci lainnya, yaitu parenting (pola asuh orang tua) dan anak-anak itu sendiri. Peran orang tua juga menyumbang keberhasilan program AMURT. Menyertakan orang tua/wali murid membuat dampak pelatihan menjadi langgeng, selaras dan optimal menghadirkan iklim sehat bagi keutuhan pertumbuhan anak-anak. 

Orang tua dilibatkan dalam kegiatan Reading Program dan Action Research (AR). Dalam kegiatan ini, orang tua wajib membacakan buku cerita pada anak-anaknya. Setiap anak yang lembaganya dalam pendampingan AMURT Indonesia mendapatkan dua buah buku. Setelah selesai membacanya, buku tersebut dipertukarkan dengan murid lain. 

Setiap anak akan membaca keseluruhan seri dalam kurun waktu tertentu. Dan, yang lebih penting, orang tua membacakan cerita tersebut bagi anak-anaknya. Harapannya perkembangan keutuhan mental dan kecerdasan bisa terdorong dengan interaksi positif anak dan orang tua. 

Sekali waktu, anak-anak akan ditanyai guru di sekolah, terkait isi bacaan. Dengan demikian menjadi termonitor, apakah proses mendongeng dan membacakan buku memang terjadi di rumah atau tidak. AMURT Indonesia meyakini bahwa program yang dijalankan hingga ujung diiringi monitoring, pasti memberikan hasil optimal.

Dulu Menerima, Kini Memberi

Langkah padu AMURT Indonesia dan Dwi Lestari di TK Rahayu berbuah banyak. Berbagai pengakuan dan penghargaan didapatkan. Kerja keras saat belajar, berlatih, dan mengembangkan lembaga menjadikan TK Rahayu salah satu lembaga pilihan. 

“Lembaga saya berhasil memperoleh nilai A saat proses Akreditasi Lembaga dan dapat lolos seleksi program sekolah penggerak PAUD yang diselenggarakan oleh Kemenbudristek  pada angkatan pertama,” kata Dwi. Akreditasi A atau menjadi golongan terbaik ini mendorong Dwi dan seluruh jajaran di TK Rahayu untuk melanjutkan setiap program/kegiatan yang sebelumnya sudah diinisiasi oleh AMURT Indonesia. 

Karenanya, Dwi sekarang sudah tergabung dalam fasilitator inti. AMURT Indonesia mengembangkan program pembentukan jaringan fasilitator untuk pelatihan Guru PAUD di seluruh Indonesia. 

Dengan kata lain, AMURT Indonesia mengembangkan jejaring guru PAUD. Pembentukan jaringan menjadi langkah strategis peningkatan dampak, melipat gandakan terbentuknya PAUD berkualitas di Indonesia. 

Peran menjadi fasilitator didapatkan setelah Dwi mengikuti serangkaian program. Mulai dari program Pelatihan Calon Pelatih (PCP), co-fasilitator baru kemudian fasilitator. “Beruntung sekali saya dapat turut berproses dan menjadi bagian fasilitator AMURT. Karenanya Saya siap berbagi ilmu kapan saja dan di mana saja,” kata Dwi. 

Peran sebagai fasilitator membuat Dwi terbang keluar pulau untuk menularkan berbagai pengetahuan tentang pendidikan anak. Dwi mengatakan banyak pengalaman menarik dan mengesankan selama bersama-sama dengan AMURT Indonesia mendampingi dan menyaksikan tumbuh  kembang lembaga pendidikan di tempat lain. 

AMURT Indonesia telah membentuk jaringan fasilitator yang pastinya berguna bagi peningkatan perPAUDan di Indonesia. Semua yang tadinya sebatas menerima, kini telah menjadi pemberi. AMURT Indonesia mendampingi proses dari menerima hingga siap memberi. Dari menanam hingga menghasilkan buah bagi banyak orang. 

Merangkul Sebanyak Mungkin Pihak 

Dwi mengalami bahwa berjalan sendiri itu berat dan lama. Terlebih saat mengerjakan hal terkait pendidikan. Karenanya, langkah penting yang diambil AMURT Indonesia adalah menggaet komunitas, kelompok, dan organisasi yang sejalan dengan program.

Naungan dari pemerintah daerah baik tingkat satu maupun tingkat dua sangatlah penting. Dengan bersedianya pemerintah daerah berjalan bersama mengembangkan PAUD di daerahnya, banyak hal positif bisa cepat terwujud. Salah satunya keberlanjutan program dan ketahanannya. Tanpa keterlibatan dan payung dari pemerintah  lokal, hampir pasti sebuah program tidak bertahan lama. 

Saat payung dari pemerintah daerah sudah terkembang, langkah menggandeng komunitas lainnya lebih mudah. AMURT Indonesia di Demak berhasil mengajak kerja bersama komunitas terkait PAUD. Salah satunya membuat pelatihan untuk komunitas profesi seperti pelatihan PKG (Pusat Kegiatan Gugus) dan memfasilitasi pembentukan Komunitas Peduli PAUD (KPP) dengan berbagai kegiatan. Lalu menggelar juga  Gerakan Peduli PAUD sebagai puncak kegiatan di akhir tahun.

Langkah AMURT Indonesia berhasil menggairahkan kepedulian pada PAUD di Demak. Hal ini menambah saat menggarap sebuah kerja besar bernama menghadirkan lembaga pendidikan yang mendukung keutuhan (jasmani, rohani, dan mental) anak sejak usia dini. 

“Banyak lembaga pendidikan lain di Demak yang menanyakan cara bisa menjadi salah satu binaan AMURT Indonesia. Bahkan TK Rahayu sekarang ada murid dari desa lain. Ini salah satu hasil yang menggembirakan, bahwa kerja keras menata sekolah membuat banyak orang di desa lain mengetahui TK ini,” kata Dwi.

Dwi dan AMURT Indonesia telah berhasil menghadirkan cerita tentang perjalanan bersama-sama yang satu irama, saling mengisi, dan saling mengembangkan. Keduanya menunjukkan tarian yang bisa dinikmati bersama oleh Indonesia. (VNP/AMURTIndonesia).