Pelatihan Guru
Ciri-ciri berikut menjadi ciri Sistem Pelatihan Guru Anak Usia Dini AMURT Indonesia:
- Berdasarkan Kurikulum Merdeka (Emancipating Education) sejalan dengan penekanan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi RI):
- Dukungan otoritas resmi, legitimasi;
- Guru bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih untuk diajarkan – merekalah yang memilikinya;
- Implikasi – guru harus mengenal siswanya, mengetahui fondasi perkembangan anak usia dini dan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari;
- Kebebasan – guru menyesuaikan rencana pembelajarannya dengan kebutuhan nyata setiap siswa (mengharuskan mereka benar-benar mengetahui fondasi perkembangan dan bagaimana menerapkannya pada setiap anak yang diasuhnya).
- Berpusat pada anak, bukan berpusat pada guru; loose parts untuk menumbuhkan partisipasianak. Pendekatan yang berpusat pada anak berkisar pada hak anak untuk memilih dari beberapa pilihan, kegiatan apa yang ingin ia lakukan, dengan ketentuan bahwa anak harus menyelesaikan kegiatan yang dipilihnya sebelum melanjutkan memilih kegiatan lain. Melalui latihan sehari-hari dalam membuat pilihan dan melihat pilihan-pilihan tersebut (yaitu, menyelesaikan aktivitas yang dipilih), anak menyerap pelajaran yang berasal dari hak dan tanggung jawab dalam membuat pilihan. Karena anaklah yang memilih kegiatan/aktivitas yang ingin ia ikuti, bukan gurunya, maka anak belajar disiplin diri, fokus, mengeksplorasi, menyelidiki, memecahkan masalah, mengatasi kesulitan, sabar dan bertanggung jawab hingga tuntas dalam menjalankan suatu kegiatan/tugas. Anak membangun pengetahuannya dengan mendapatkan pengalaman terkait pemecahan masalahdari proses aktivitas yang dijalaninya. Hasilnya, anak menjadi ceria, kreatif, responsif, puas, dan memaknai proses belajar secara positif. Dengan bimbingan moral, anak berkembang menjadi pribadi yang berkarakter dan tangguh. Salah satu teknik yang efektif untuk memelihara partisipasianak yang dikembangkan pada proyek AMURT adalah melalui aktivitas bermain menggunakanmedia loose parts.
- Sistem pelatihan guru praktis: fokus pada pembelajaran tindakan, penerapannya pada anak, bukan hanya pembelajaran teori. Belajar harus menyenangkan, gemar belajar, gemar membaca, pendidikan karakter (Profil Pelajar Pancasila). Setiap pelatihan akan ditindaklanjuti dengan follow-upnya, yakni dalam bentuk sesi Study Circle dan Coaching untuk membantu guru menerapkan apa yang telah mereka pelajari di kelas.
- 4 modul, masing-masing berdurasi 6 bulan:Setiap modul dilaksanakan dengan menggunakan format gabungan onsite-online, yang dilaksanakan selama 6 bulan secara bertahap.
Program Pelatihan Guru termasuk 4 komponen
Diklat Guru
AMURT memberikan peningkatan kapasitas kepada kepala sekolah dan guru satuan PAUD dampingan AMURT di 12 wilayah dengan topik-topik yang dapat meningkatkan kompetensi sebagai guru PAUD. Topik diklat yang diangkat seperti: Perlindungan Anak, Pembelajaran Berpusat pada Anak, Kurikulum Merdeka dan Penyusunan KOSP serta Penilaian Anak, Pelibatan Stakeholders/Komunitas serta Orangtua di Satuan PAUD, dan Permakultur.
Study Circle
Study Circle / FGD merupakan follow-up dari kegiatan diklat dalam format diskusi intensif yang dilakukan di beberapa titik di masing-masing wilayah. Kegiatan dilaksanakan dengan mengumpulkan 2-4 satuan PAUD dampingan di masing-masing titik dan difasilitasi oleh 2-4 calon fasilitator.
Coaching
Coaching merupakan pendampingan untuk memastikan satuan PAUD menerapkan hasil diklat secara maksimal. Dalam kegiatan ini peserta bisa melakukan diskusi secara intens Bersama fasilitator untuk menemukan Solusi dari permasalahan yang dihadapi di satuan PAUD terkait penerapan hasil diklat.
Monitoring
Monitoring satuan PAUD dilakukan untuk melihat efektivitas dan efisiensi penerapan program AMURT di satuan PAUD. Tujuan umumnya adalah untuk memastikan satuan PAUD dampingan mejalankan layanan PAUD yang Merdeka-berpusat pada anak sesuai dengan intervensi program AMURT yang telah dirancang.