PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI INDONESIA: KONSEP, KURIKULUM & PENDIDIKAN KARAKTER
Ketika anak-anak memilih kegiatan bermain yang mereka inginkan, mereka belajar bertanggung jawab atas pilihan yang mereka buat.
HAK ANAK
Program pelatihan guru AMURT dibangun di atas landasan hak anak – hak untuk perlindungan, pemenuhan kebutuhan, dan partisipasi. Hak untuk Perlindungan mencakup perlindungan dari pelecehan dan kekerasan – fisik, verbal, psikologis, dan seksual. Serta perlindungan dari penelantaran.
Hak untuk Pemenuhan Kebutuhan mengacu pada hak untuk menerima makanan, tempat tinggal, pendidikan, bermain, dan waktu luang, antara lain.
Hak untuk Partisipasi menekankan hak anak untuk ikut serta dalam hal-hal yang memengaruhi dirinya sendiri. Dalam bidang pendidikan, ini termasuk hak untuk tidak sekadar menerima pendidikan, tetapi juga mengungkapkan diri dalam proses belajar. Dalam pendidikan anak usia dini, salah satu aspek terpenting adalah hak anak untuk memilih kegiatan belajar yang ingin diikutinya.
PENDIDIKAN BERPUSAT PADA ANAK
Konsep pendidikan berpusat pada anak berasal dari berbagai aspek Hak Anak yang telah diuraikan di atas.
Lingkungan belajar yang kondusif hanya mungkin terjadi ketika anak sepenuhnya dilindungi – bebas dari kelaparan, dan aman dari pelecehan dan kekerasan. Hanya ketika anak merasa aman, terjamin, mendapat makanan yang layak, dan beristirahat, anak dapat terbuka untuk belajar.
Partisipasi Anak: Anak belajar paling baik ketika ia mampu berperan aktif dalam proses belajar. Memberikan anak pilihan beberapa kegiatan belajar untuk dipilih sangat penting bagi pengembangan karakter. Ketika keputusan tentang kegiatan yang ingin diikuti berasal dari anak sendiri, BUKAN keputusan guru, anak dengan senang hati berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Didorong oleh minat pada kegiatan tersebut, ia pun belajar lebih cepat dan lebih baik.
Lebih dari itu, anak belajar bertanggung jawab atas pilihan yang dibuatnya. Jika ia telah memilih suatu kegiatan yang kemudian ia sadari tidak sesesuai dengan yang awalnya diharapkan, ia tetap diwajibkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut sebelum beralih ke kegiatan baru. Dengan demikian, ia belajar tentang konsekuensi pengambilan keputusan. Dalam lingkungan di mana pilihan anak dihormati, dan di mana ia belajar menghargai konsekuensi keputusan yang dibuatnya, anak berkembang menjadi kepribadian yang bahagia dan optimistis. Dengan bimbingan moral, anak tumbuh menjadi sosok yang positif, bertanggung jawab, dan tangguh, mampu memberikan kontribusi positif menuju dunia yang lebih baik.
Â
KURIKULUM PAUD SAAT INI DI INDONESIA
Penekanan kementerian pendidikan Indonesia saat ini pada Kurikulum Merdeka dan Program TPSD (Program Transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang Menyenangkan) adalah contoh pendidikan progresif yang berpusat pada anak. Kurikulum Merdeka menekankan kebebasan guru untuk menyesuaikan kurikulum dengan kondisi dan kebutuhan aktual siswa. Program TPSD mengenali kesenjangan yang saat ini ada antara pendekatan belajar pada pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar. Karena banyak anak Indonesia yang tidak menjalani pendidikan anak usia dini, kementerian menetapkan bahwa sekolah dasar harus menghapus tes 3R dalam proses penerimaan siswa dan menginstruksikan semua sekolah dasar untuk melakukan periode orientasi yang ramah anak secara wajib guna memahami kebutuhan aktual anak-anak yang baru memulai sekolah dasar. Pendekatan belajar ramah anak melalui bermain mencirikan kurikulum untuk dua tahun pertama sekolah dasar untuk mendorong transisi yang menyenangkan dari masa kanak-kanak ke sekolah dasar. Pendekatan semacam ini diperlukan untuk membantu menumbuhkan cinta belajar pada anak, dan meletakkan landasan keberhasilan anak di masa depan.
AMURT bangga dipilih sebagai Mitra TPSD kementerian pendidikan. Sesuai dengan itu, kami telah memperluas cakupan proyek kami saat ini untuk memasukkan pelatihan bagi guru sekolah dasar di 12 lokasi proyek kami.
Â
PENDIDIKAN KARAKTER – PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan Indonesia dengan jelas mencantumkan kualitas ideal yang ingin dihasilkan dari sistem pendidikannya. Karakter Pelajar Pancasila dilandasi oleh Ketundukan kepada Tuhan dan Keluhuran Budi, dengan pola pikir yang merangkul Keragaman Global, Tolong-Menolong Komunitas, Analisis Rasional, Kemandirian, dan Kreativitas.